Kamis, 24 Desember 2020

Kolom - Social Media for Learning Media in Covid-19

Kita tahu bahwa saat ini Indonesia sedang benar-benar terpuruk karena adanya Covid-19 terutama pada sektor pendidikan. Proses pembelajaran di Indonesia dilaksanakan secara daring mulai bulan Maret hingga saat ini, bulan November. Tentunya banyak sekali tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh semua elemen dalam pembelajaran, baik itu guru atau dosen maupun siswa atau mahasiswa. Kita membutuhkan adanya alat bantu yang memudahkan dalam proses pembelajaran. Untungnya saat ini sudah terdapat berbagai aplikasi media sosial yang dapat digunakan sebagai alat bantu (media) dalam pembelajaran.

Tentunya saat ini kita tidak asing lagi dengan yang namanya sosial media dan media pembelajaran (learning media). Sosial media atau media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan untuk berbagi, berinteraksi, menciptakan sebuah blog, jejaring sosial, forum dan dunia virtual tanpa adanya batasan ruang dan waktu oleh para penggunanya. Media sosial saat ini sudah bermacam-macam ada facebook, youtube, twitter, instagram, whatsapp dan lain sebagainya.

Saat ini bahkan banyak media sosial yang memungkinkan membentuk sebuah forum pertemuan tatap muka secara daring atau online. Aplikasi tersebut ada yang namanya zoom, google meet, skype, microsoft teams dan bahkan aplikasi chatting seperti whatsapp pun bisa untuk bertatap muka secara virtual. Tentunya banyak lagi manfaat yang kita dapatkan dari sosial media di era serba digital ini, terlebih lagi saat pandemi Covid-19 yang menuntut semua elemen pendidikan untuk mengerjakan proses pembelajaran serba online.

Salah satu dari manfaat media sosial adalah dapat digunakan untuk media pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat atau bahan atau yang digunakan dalam proses pembelajaran dari guru kepada murid. Baik berbentuk fisik ataupun non fisik seperti software. Nah, dalam pembelajaran ini, media sosial digunakan sebagai alat bantu yang memudahkan peserta didik untuk memahami materi.

Proses pembelajaran yang kita hadapi saat offline atau tatap muka secara langsung biasanya guru menjelaskan materi ataupun guru menggunakan media pembelajaran secara fisik yang bisa dimainkan maupun disentuh oleh siswa. Berbeda dengan apa yang kita hadapi saat pembelajaran online atau daring. Kita akan membahas beberapa sosial media yang biasa digunakan sebagai media pembelajaran saat pandemi Covid-19.

Pertama, aplikasi whatsapp maupun line yang biasa digunakan untuk chatting atau berkomunikasi melalui pesan tulisan. Kita tahu bahwa terkadang bahasa tulisan memungkinkan seseorang salah paham terhadap maksud tulisan tersebut apalagi saat disampaikan sebuah materi oleh guru atau dosen, pasti banyak sekali pemahaman yang berbeda antar siswanya atau mahasiswanya. Meskipun pada aplikasi whatsapp dan line terdapat fitur voice note, tapi voice note ini hanya dapat mengirim suara dari penjelasan guru. Kelebihannya voice note ini dapat diputar secara berkali-kali. Jadi saat siswa atau mahasiswa yang kurang memahami materi voice note tersebut dapat diputar kembali.

Kedua, aplikasi youtube biasa digunakan untuk menonton video-video seperti video animasi kartun, video musik, video KPOP, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran youtube ini digunakan untuk menonton video-video pembelajaran. Guru atau dosen disini membuat sebuah video pembelajaran semenarik mungkin, bisa menggunakan powerpoint maupun ditambahkan dengan animasi-animasi dalam video tersebut. Kemudian guru atau dosen mengunggah video pembelajaran pada youtube. Sebenarnya media sosial youtube ini adalah media yang lumayan memudahkan siswa atau mahasiswa untuk belajar. Selain kita dapat menyimak penjelasan atau pembelajaran dari guru dengan sebuah video, video tersebut dapat didownload dan ditonton berkali-kali juga. Namun tetap saja membutuhkan kuota yang lumayan besar terlebih lagi kita tidak dapat berinteraksi pada video tersebut. Jika ada pertanyaan mengenai pembelajaran yang telah disampaikan lewat video, guru atau dosen meminta untuk disampaikan lewat whatsapp.

Ketiga, aplikasi instagram biasa digunakan untuk posting foto maupun video singkat kegiatan sehari-hari. Dalam pembelajaran, biasanya guru atau dosen membuat bahan untuk materi dengan desain cantik untuk diposting di instagram kemudian siswa atau mahasiswa memahami materi dengan melihat postingan di instagram tersebut. Postingan tersebut dapat dikomentari, saat ada pertanyaan dapat disampaikan pada kolom komentar tersebut. Tidak hanya guru atau dosen yang membuat desain materi untuk di post di instagram, siswa atau mahasiswa juga sering mendapat tugas untuk merangkum materi kemudian di desain semenarik mungkin dan di post di instagram. Namun, aplikasi ini juga membutuhkan kuota yang cukup besar sama seperti youtube. Aplikasi instagram bisa digunakan untuk berinteraksi, namun agak sulit karena keterbatasan karakter yang dapat ditulis di kolom komentar.

Keempat, aplikasi video call menggunakan zoom maupun google meet. Aplikasi zoom maupun google meet ini digunakan untuk pertemuan tatap muka secara tidak langsung (virtual) sebelum digunakan untuk pembelajaran, aplikasi ini biasa digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh misalkan seseorang di luar negeri atau diluar daerah namun tetap bisa melihat wajah dari lawan bicara. Dan saat ini aplikasi tersebut sering digunakan untuk pembelajaran tatap muka oleh guru atau dosen. Jadi sama halnya dengan pembelajaran saat offline, guru atau dosen menyampaikan materinya secara langsung kemudian siswa atau mahasiswa menyimak penjelasan dari guru atau dosen. Aplikasi ini adalah aplikasi yang menurut saya paling efektif untuk pembelajaran daring. Selain karena mudah untuk berinteraksi secara daring, materi yang hendak disampaikan juga bisa di tampilkan dalam video call tersebut. Baik itu berupa video maupun gambar. Akan tetapi, aplikasi ini membutuhkan banyak sekali kuota, sehingga sering terdapat siswa atau mahasiswa yang mengeluh karena kuotanya habis saat digunakan untuk pembelajaran daring.

Kelima, microsoft teams aplikasi yang menurut saya merupakan gabungan dari aplikasi zoom atau google meet dengan aplikasi instagram. Karena selain bisa digunakan untuk tatap muka secara virtual, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk mengunggah atau memposting sebuah gambar maupun materi pembelajaran dan materi tersebut dapat dikomentari. Namun, aplikasi ini masih lumayan jarang digunakan, karena penggunaannya agak rumit dibandingan dengan aplikasi yang lain. Banyak dari siswa atau mahasiswa mengeluh karena kurang bisa mengoperasikan microsoft teams.

Pada intinya semua media sosial memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi dalam melaksanakan pembelajaran secara online atau daring tidak cukup hanya menggunakan satu saja media sosial. Bisa dengan menggabungkan beberapa media sosial dengan setiap pertemuan menggunakan media sosial yang berbeda, atau setiap pertemuan menggunakan dua aplikasi media sosial contohnya whatsapp dengan zoom atau google meet.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar